Senin, 06 Desember 2010

Malam dalam Buku Matahari

Membalik tiap lembarnya secara perlahan. Menggulirkan pandangan dgn seksama pada kata & kata yang telah tercipta. Ku yakin kau mengerti, untuk meninggalkan cerita yang telah kubaca tidak lah semudah saat ku balik kertasnnya. Jika saja buku tak menarik perhatianku, tak kan pernah ku baca. Tapi, buku ini berbeda. Dia yang menarik tanganku untuk menggamnya hingga akhirnya ku pilih untuk kubaca. Dan beberapa lembar kosong di dalamnya telah ku rangkai tulisan tanganku. Kau, aku senang membaca buku. Bagamana kau memahami buku itu mungkin tak sama dengan caraku. Dan aku punya sendiri untuk selesaikan bacaan dan tulisanku.

Gelap. Ya, aku memang takut pada kegelapan. Hanya mentari yang kuharap bisa mebantu menerangi sisi gelap hidupku. Hujan yang selalu ku rindu. Dan sisi jalan saat malam menyapa senja. Tak kuperhatikan hal lain, juga waktu. Angin menggelayuti hatiku pada sisi malammu. Malam terlalu cepat datang, tapi itu membuat matahari semakin menawan. Jikalah aku tahu. Mentari kunci asa ini. Huruf dan huruf bergelayut pada nadi, enggan dikirimnya menuju hati. Huruf yang membuat jantung menari. Ah, kau pandai sekali.

Aku, percaya padamu dan dirinya. Kata-katamu manis untukku, dan kata-katanya yakinkanku. Waktu yang punya kuasa, terutama saat kutulis cerita dibuku itu. Lahirkan kepalsuan, hilanglah kenangan. Semakin tak kumengerti akan semua ini. Buku. Kusampul rapih. Tak pernah kutinggal sendiri. Kan kubawa kemanapun kupergi. Buku. Kutulis cerita baru disisa lembaranmu atau mungkin disisa tintaku. Tetaplah matahari yang kan menerangi bumi, bukan bintang galaksi yang lain. Dan buku tetaplah buku, meski ia bukam dalam suara. Di dalamnya berisi ratusan bahkan jutaan ilusi tentang dunia dan hati.

Kembali ku buka tiap lembarnya secara perlahan. Kali ini, untukku bagi pada dunia. Kalau aku telah selesai membacanya. Toh, matahari akan tetap bersinar, sekalipun hujan lebih setia pada akhir tahun. Menghapus jejak air rindu, dan malam temaniku susuri sisa waktu.

Desember 2010

Selasa, 09 November 2010

untuk apa...?

apa yang terjadi...

rekayasa dialektika dihujani warna suara
Tanpa penguatan, warna itu sekejap kan pudar
Sepintas dari ingatan, terbuang ke dunia luar

Maaf, pijakanmu hancur sebelum kau pijak
Seolah karena alam, padahal kau sendri yang merusak
Selesai, terucap salam
Menyeruak, lontaran pikiran subjektifitasmu tanpa alas
tertawa puas kau di atas
namun, tanpa kau sadari telah kau lepas
ya, melepas ikatan makna
kini suaramu tak bernyawa

bagaimana kau dengar kami, jika kau sumbat telingamu
bagaimana kau lihat kami, jika tlah kau butakan matamu
bagaimana kau lisankan keinginan kami, jika tlah kau bungkam suara hatimu

Maaf, kakimu lumpuh sebelum kau melangkah
seolah karena alam, padahal kau sendiri yang mengubah
selesai, bantingan kata. Lantunan tanpa makna
terbangkan kesabaran, kau seperti setan

Mengelus dada, oh rajinnya...
menghadapimu, tiada rasa
acuh mata, tetap merona
biar angin berkata apa
ini pilihan kami, lepaskan saja

Sahabat Buku

kau tlah genggam aku

mengapa tak kau goreskan?

biar saja dia tak lagi jadi putih

kau sia-siakan aku

mengulum sisiku yang satu

seakan berpikir sesuatu

tapi,

waktu sudah berlalu

bertalu-talu meninggalkan semu

kau tak jua goreskan aku

kau ketuk-ketuk aku

beradu dalam bisu

sisiku yang satu beradu

siap muntahkan isi perutku

namun,

lagi-lagi kau buang waktu

sebenarnya apa mau mu

hanya sekedar menggenggamku?

ku tahu pikiranmu penuh

entah itu keluh atau sekedar rasa jenuh

yang ingin kau bunuh

bak baling-baling kau putar aku

muak rasa tiada guna

tak jua kau goreskan aku

sudahlah letakkan saja

mungkin saat ini waktumu bukan untukku

kau hanya diam dalam bisu

tinggalkan kerut kaku pada keningmu

dengan jari tak lagi menari

ikuti lirik pikiran tak untuk diuntaikan kini

dulu, itu aku

Pernah akan terjadi suatu tragedi,

yang jika itu terjadi aku tak lagi di sini.

satu pilihan terbaik, kupikir dulu

Kepenatan meracuni pikiranku.

aku,

yang sedang bimbang,

terus berangan untuk berlari tak bertepian

banyak pilihan, dan kucoba laksanakan

tapi, Dia tak izinkan

hadir lah aku di sini

sebagai aku, dengan sosok baru

(dengung mereka, kini dan saat itu)

aku, yakin. aku tetap aku.

perhitunganku, baru seumur jagung

tak banyak pilihan, lebih senang bermain dengan angan

menerbangkan layang-layang, dan ku titipkan harapan

celoteh soreku bersama sang waktu

dan hanya sang layang-layang menjadi saksi bisu

harapan baru, lahir suatu waktu

berpegang keyakinan, ku coba jalankan

lebih dari sekedar harapan dan angan

tak ada lagi layang-layang

celotehku kini,

menyeruak antara lembar-lembar kusam

atau kubisukan, antara diam dan pengharapan

akan ada saatnya aku tinggalkan semua,

tentu,

bukan dengan cara ketidakwarasanku

dulu, itu aku

BERDIRI

Berdiriku mulai tak seimbang,

akan kah aku terkulai jatuh tanpa sempat berpegangan?

Kuharap tidak,

karena aku masih miliki hutang untuk tunaikan amanah yang akan datang.

Kembali seperti anak bayi, aku kini sedang belajar berdiri.

Keluhku lebih banyak, dibandingkan saat bayi.

Tangisku lebih deras, dibandingkan saat ku terjatuh dulu.

aku sendiri jadi malu, baik pada usiaku dan pada semua hal itu

terlalu sering ketidakwarasanku mengajak bermain seperti dulu

tapi, aku tak mau. karena aku tahu itu bukan penyelesaian untuk semua

itu hanya kebodohan yang teramat bodoh

sebagai manusia yang memiliki akal,

rasanya aku bukan manusia yang pandai memanfaatkan apa yang telah tuhan ciptakan

hatiku lebih bisu dari mulutku

wajah bingung seakan menjadi ciri khasku

ya, lelah yang tergores

penat yang mengiringi

lebih sering menjadi teman setia

propaganda kekhawatiran tak jua dapat terelakkan

bermandi puing kecemasan

dalam hidup terkungkung penyesalan

bagaimana keadaan setelahnya

aku,

harus belajar berdiri lagi

tanpa pegangan, dan tanpa penyangga

aku harus belajar berdiri lagi

kali ini, benar-benar diatas kaki sendiri

tanpa alas kaki

tanpa batu pijakkan berdiri

aku harus belajar berdiri lagi

tak peduli berapa waktu yang ku makan nanti

setidakknya,

ini ikhtiarku untuk hidupku

aku harus BERDIRIi, dalam sepi

hingga suatu saat nanti

denyut nadi, tak lagi menemani.

Selasa, 05 Oktober 2010

bukan apa-apa

Tangan bergandengan, menjalin arti persahabatan
Ruang merangkul, kami berkumpul
Alam bercerita, kami bercengkrama
Angin menggoda, tercipta tawa
Hujan merayu, sedih lahir suatu waktu
Kilau matahari, riang seterang hati kami
Dingin menjadi beku, saat diam dalam bisu

Senin, 20 September 2010

Luka Hampa












Menapaki jejak kepalsuaan
kampus-Sunan Giri
Sebelum akhirnya semua asa
menjadi bayangan pasti
Senja Tak ingin memandang
seakan takut terulang

Ruang hampa semakin hampa
menyiksa batin tak kenal makna
Cukup dengan kekosongan
bukan perhatian yang justru membebankan
Buang! jangan dikenang
Hilang atau melayang

Buang belati di tanganmu
jangan lagi tancapkan di hatiku
Perih luka masih menganga
Kau tega tumpahkan raksa
dan aku tiada daya

Rabu, 15 September 2010

13-09-10

Hampa bermakna yang mengusik asa
Enggan kau ku sapa, kar'na kau yang pinta
Bukan kar'na cintamu aku terkapar
Tapi, kar'na cinta mereka yang tlah pudar

Berharap angin antarkan suaramu
Dengungkan syair syahdu seperti dulu
Setidaknya ku ingin dengar suaramu
Menyembunyikan suara guntur yang terus beradu

Pesan singkat ku kirimkan cepat
Teruntuk satu tujuan kan berharap dapat
Namun waktu tak setuju
Nan hatimu mendukung itu

Tak ku salahkan waktu
Yang mempertemukan kita kala itu
Kejora dan senyum yang kan ku rindu
Serta air mata menggenggam erat malam pilu

Detik Jadi 2010 (hapus)

31 Desember 2009 jam 18:40

aku linglung, sekitar ku ricuh akan letupan mercon.
anak kecil berlarian
budak terompet berseliweran
aku enggan menjadi serdadu malam
tanpa arti kelabuhi perayaan

.....

siang tadi, menjelang hujan
bersama teman, ku habiskan sementara waktu
di sesi pemutaran film
boleh jadi ini takkan terlupakan
sekalipun malam penuh perayaan

.....

ku temani ia pulang.






Plumpang,
31 Desember 2009

Sang Pemimpi basahi bulu mataku'

Minggu, 12 September 2010

temaniku pulang

ku ingat wajah lelahnya
yang sedang bermain dengan mimpi
bising kendaraan tak menjadi penghalang
kau tetap terlelap, sangat dekat
hingga tanpa kau sadari
bahu ku jadi kan sandaranmu
menyisihkan keringat dengan tangan nakalku
aku tak malu karena kau tak tahu
seusap,
pengganti waktu yang tlah kau luangkan untukku
temaniku pulang, menuntun harapan

maaf tak ku izinkan kau antar hingga ke gubuk reotku
karena ku tak tahu,
kan ku jawabapa saat ada yang berkata,
kamu siapanya diriku?

ingin ku jawab, dia mimpi dan harapanku
dia yang kan menuntunku.
tapi aku takut kau kan marah padaku
kita yang belum ada sesuatu

senang aku kala itu
diam-diam kau buntuti aku
maaf untuk suatu waktu
ku lukai hatimu
peduliku yang membebanimu

Kamu

Ku ingat wajah lelahnya
yang sedang bermain dengan mimpi, bising kendaraan tak jadi hirauan.
Kau tetap terlelap, sangat dekat.

Rabu, 08 September 2010

kata tanpa kata

sel-sel kata menumpuk dalam kepala
syaraf kata tetrsumbat,
aku tak bisa memerintahkan tangan untuk mengaksarakannya
pembuluh kata terus membengkak
jaringan kata tidak bekerja dengan baik
padahal,
otak kanan sudah berkreasi dengan sangat kreatif
otak kiri sudah menyusunnya dengan sangat rapih dan teratur
tapi,
otak kecil tidak mau diajak bekerja sama

dia cukup memerintah tangan untuk mengaksarakannya
atau memerintah mulut untuk melisankan
kini semua tinggal kenangan
waktu sudah memberi waktu padaku untuk bersua,
tapi aku bungkam tanpa bahasa
penyesalan yang sangat terasa

menapaki kembali kenangan itu malam ini
dengan helaan nafas kata
udara berbisik akan dinginnya
malam menyapa akan gelapnya
keheningan menyambut dengan kesendirian

istirahatlah kata,
kumpulkan kembali kosa kata sebanyak banyaknya
anyam kembali kata-kata
semoga suatu saat nanti
waktu kembali memberikan waktunya
membiarkanku untuk bersua
pada kata tanpa kata

07 Juli 2010 jam 22:3

Jangan dibaca!

Tabir ilusi seakan tak mau mengerti, kalau ini bukanlah mimpi
semua memang tak pasti, aku tak ingin jua menanti
waktu kebebasan dalam kerinduan
hampa ketergantungan bermain dengan khayalan

Di balik jeruji besi, ku rakit banyak mimpi
yang kan ku capai saat ku bebas nanti
tiap lembar nafas menjadi do'a
untuk sebuah pengharapan
tentang hidup yang lebih baik

Apa kabar dunia di luar sana?
sama seperti dulu kah?
atau sudah berubah kah?

Tak kan lama aku tersembunyi
meski seperti ini, aku masih terus menulis
ejaan huruf baru pada dunia pidana
basi hukum yang buta
yang baru adalah negara tanpa hukum
yang nyata

20 Juli 2010 jam 2:27

Tak Peduli

ekali lagi aku berada di tempat yang sama
sesaat dengan orang yang sama
namun, itu terasa hampa
sedikit sua tanpa asa
hujan sudah menggantung di langit hati
aku sudah lari....
tapi hati, tak beranjak pergi

angin, sedikit dingin
angin dan hujan, kedinginan
petir, menggelegar

hujan, aku kehujanan
deras, tak ingin berteduh
semakin deras, tak peduli
tidak berhenti, tak ada niat untuk berlari

aku ingin menikmati tiap butir hujan menggampar tubuhku.

242599
moy_Jakarta
22 Juli 2010 jam 1:53

catatan usangku pertengahan 2008

orang terkuat bukanlah orang yang selalu menang,
melainkan orang yang tetap tegar ketika dia jatuh.
mencintai itu bukalah bagaimana kamu melupakannya,
melainkan bagaimana untuk memaafkan

mencintai bukanlah bagaimana untuk melihat,
melainkan apa yang kamu rasakan
mencintai bukanlah bagaimana kamu melepaskan,
melainkan bagaimana kamu bertahan

lebih berbahaya mengalirkan air mata dalam hati,
dari pada menangis tersedu-sedu
air mata yangkeluar dapat dihapus,
sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang kan terkenang

suatu saat nanti akan tiba saatnya di mana kamu harus berhenti mencintai seseorang,
bukan karena orang itu tidak mencintai kita atau berhenti mencintai kita,
melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya

lebih baik mengenali diri, pahami apa yang diinginkan hati.
lebih baik berdiam diri, beri waktu untuk menafsirkan hati.
lebih baik menunggu (bukan tanpa usaha, ikhtiar dan tawakal)
tapi hidup terlampau singkat jika hanya menangisi apa yang telah terjadi.

--------------------------------------------------------------

moy_Jakarta
proses mencari jati diri
03 Agustus 2010 jam 20:29

Kata hati

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan...
Ada hal-hal yang tidak ingin kita tinggalkan...
Tapi ingatlah,
melepaskan bukan akhir dari dunia,
Melainkan awal kehidupan baru.

Cinta yang agung adalah ketika engkau menitikan air mata,
karena dia dan kamu masih peduli kepadanya
Cinta yang agung adalah ketika dia tidak lagi memperdulikanmu
dan kamu masih memperdulikannya dengan setia
Cinta yang agung adalah ketika dia mulai mencintai orang lain,
dan kamu masih bisa tersenyum sambil berkata sepenuh hati :
"Aku turut berbahagia untukmu"

Apabila cintamu tidak berhasil membebaskanlah dirimu
dan biarkanlah dirimu kembali melebarkan sayap
dan terbang bebas ke alm bebas lagi

Ingatlah, bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan juga kehilangannya.
Tapi, ketika cinta itu mati, kamu tidak perlu mati bersamanya.
Jika cinta mudah dimengerti, apalah arti perjuangan hati.

-----------------------------------

Aku mengenalmu dengan satu nama
Aku memahamimu dengan satu renungan
Aku mengingatmu dengan satu kenangan
Aku menyayangimu dengan satu jalinan persaudaraan
Aku harap, tidak akan retak oleh satu kesalahan.

Moy_ Jakarta
Gadis Pemimpi
03 Agustus 2010 jam 21:2

dalam emosi aku berkata

enak sekali kau bilang untuk menutup buku yang baru saja ku baca,
sebuah buku yang baru kumiliki.
aku sudah jatuh cinta dengan buku ini.
tidak adil... kau buat ku salah menerjemahkan buku ini,
karena kau tak menjelaskan sebuah kisah istimewa dalam buku ini.
baik... ku terima untuk menutup buku ini,
tapi aku akan kembali membaca buku baru dengan judul yang sama,
tapi dengan tahun penerbitan yang berbeda.
kau minta aku untuk melupakan puisi yang lalu tapi sayang,
puisi yang tertera di dalam buku itu sudah mencuri pikiran hatiku.
(Desember 2009 terbuk PA)

dan masa lalumu adalah pagar penghalang antara aku dan buku ini.
tidak kau kau izinkan aku untuk memanjat tembok itu,
atau kalau perlu biar sekalian ku robohkan tembok itu?!
agar aku bebas membaca buku ini.

ku biarkan kau sendiri, karena itu permintaanmu.
maka biarkan ku bersama kenangan, saat malam menggenggam erat tangan hatiku.
karena ini permintaanku.


242599
Jakarta_Moy
19 Mei 2010 jam 20:4

buku tempo doeloe

unik,
kata pertama yang tercipta tentang buku ini.
berbeda dan penuh rahasia
suara itu?
selalu menjadi renungan untuk ku,
ku tahu apa yang ku baca
meski masih buta
karena tak ada penerangan dalam kegelapan
atau memang mataku yang sudah buta

selalu terpikirkan, dan pernah terbayangkan
maka aku pun berkata,
"duduklah di mana pun tempat di madinah yang kau inginkan
maka aku siap mendengarkanmu"
atau tempat di mana pun, yang kau mau.

tanpa kau tahu, sudah ku pungut lebih dulu
selembar demi selembar kepingan kertas itu
tanpa kau tahu sudah ku simpan lebih dulu
di buku yang berbeda.

buku memang buku
tapi buat ku, buku bukan hanya sekedar buku
buku memang tak bisa bicara secara lisan
tapi ia mampu bicara dari apa yang telah di tuliskan

aku yang merobek buku itu!
aku yang menorehkan goresan tinta hitam
aku yang menghamburkannya!
aku yang menjadikannya kepingan-kepingan kecil
berserakan, bukan hanya pada satu ruangan
tapi pada dunia, dunia kesendirian
tak seorang pun akan memperdulikan
apa yang tlah terbuang dan berserakan

sesungguhnya buku itu hidup, hidup bebas
tapi buku itu sendiri yang mematikan kehidupannya
tak ada lagi dimengerti

ya, buku adalah masa lalu abadi
buku pertama yang ku baca
yang membuatku tak tertidur, karena ingin terus membacanya

memang itu yang ku tahu,
karena belum sempat ku baca halaman berikutnya
sudah ada orang yang memintaku untuk menghentikan bacaanku!
23 Mei 2010 jam 22:0

sebongkah daging

langkah gontaiku, mengikuti benda yang disusung itu
langkah gontaiku, mengiringi benda yang diusung itu
langkah gontaiku, menapaki sisa perjalanannya
sama sekali tak kulihat benda yang diusung itu
karena aku, takut melihat benda itu

mereka mengantarkannya beramai-ramai
menuju satu tempat,
tempat terakhir.

tanah itu sudah berlubang
ukurannya tak lebih dari setengah kali setengan cm
sebenarnya, apa yang ada dalam benda yang kalian usung itu?

"hanya segumpal daging, yang mulai dilupakan
atau bahkan dibuang oleh pemiliknya"

kau dengan itu nurani...?
apa yang tidak mungkin, ternyata bisa menjadi mungkin.
maka tak heran jika sekarang ini
banyak manusia yang tidak memiliki bongkahan daging tersebut.

kau dengar itu nurani...?
maka jangan heran, jika sekarang ini
banyak yang tidak mengenali saudaranya sendiri
bagi mereka yang sudah tidak memilikinya
semua benar dan halal.

kau dengar itu nurani...?
maka jangan kaget, jika sekarang ini
manusia bisa bersikap semaunya.
tega untuk menyakiti
karena mereka tidak memilikinya lagi

kau dengar itu nurani...?
mereka telah mengubur bongkahan daging itu
mereka sudah tidak bisa mendengar bisikan dari bongkahan daging itu
mereka tidak peduli...
sampai pada akhirnya,
mereka akan menggali kuburan bongkahan daging itu
jika mereka tersadar dari lamunan duniawi

kau tahu apa bongkahan daging itu nurani...?
itu adalah bagian dari dirimu sendiri!
dia adalah hati.


nuriyas_jakarta
270510
27 Mei 2010 jam 21:2

sekali lagi 30 Mei 2010 Allah mengingatkan kita

pukul 16.00 WIB
satu lagi waktu yang membuat warga sekitar plumpang-semper (tepatnya sekitar Bank BNI cabang Plumpang tersentak dari lamunan senja hari).
ia masih berlari-lari kecil, bermain dengan teman-temannya yang lain. senyum masih terlihat di wajah mungilnya. kini semua tinggal kenangan.
B 7893 ES plat nomor metro 07 telah menabrak sebuah counter dan warung nasi.
ya, sekali lagi....
tapi kini bukan depan rumah ku, depan Bank BNI cabang plumpang semper. wajahnya memar, tubuh mungilnya kini menjadi 2 bagian. kakinya terpisah dari tubuhnya dan isi perutnya keluar dari tempatnya. tak terlihat lagi darah yang berceceran di sekitar korban, karena tergilas oleh metro. sektarnya berantakkan, warung sudah bukan warung dan counter sudah bukan counter. metro itu hancur diamuk massa. entah bagaimana keadaan supirnya, yang kulihat hanya tubuh mungil yang sedang diselimuti kain.

"metro itu menghindari mobil APV yang sedang memutar arah (metro dan APV satu arah) APV di sebelah kiri dan metro di sebelah kanan."

raungannya menjadi nyanyian sunyi senja hari. air mata mereka menjadi hujan di sore yang cerah.
satu lagi korban tak bersalah meninggal dunia dari keteledoran manusia lainnya.
mata ku, kembali menjadi saksi atas kejadian ini.
seperti sore itu...

innalillahi wainnailaihi roji'un...
30 Mei 2010 jam 17:0

pertama?

hari ini adalah hari keempat aku tidak tidur, entah apa yang membuatku tak bisa memjamkan mata.
Aku merasa ada yang hilang.
hanya satu jam kupejam mata, kemudian ku kembali terjaga.
di waktu istimewa itu, ku gunakan untuk mencertiakan semuanya pada-Mu.
ku biarkan mata kusembab, ku curahkan segalanya. Hanya pada-Mu

aku, ingin ikhlas itu tumbuh dihati ini. tapi bagaimana caranya?
bagaimana aku tahu kalau aku sudah ihklas?
bagaimana agar air itu tidak turun saat melihatnya?
semuanya terlalu manis, terlalu banyak gula ia tuangkan dalam air hidupku.

aku tak ingin mencari "obat",
karena hati ini hanya ada satu, dan itu telah terisi.
kecuali Kau menghendaki lain ya-Robb.
atas nama-Mu sungguh aku cinta.
lapangkan hati hamba-Mu yang lemah ini ya-Robb.

esok, lusa, dan seteusnya aku akan belajar untuk kembali tersenyum.
seperti kata temanku, isi waktumu dengan senyum.
karena waktu itu, akan segera datang.

tak mencari "obat" karena hanya satu

'Pertama"
Moy_jakarta
242599
09 Juni 2010 jam 19:2

salam kenal

untuk satu buku yang pernah aku baca.
kau tahu, berat badanku sudah bertambah.
aku sudah tidak lagi tidur malam, tapi tidur sesuai keinginan dan kondisi tubuhku.
aku sudah bisa tersenyum, bahkan aku sudah bisa tertawa.
nafsu makanku bertambah.
karena aku tidak ingin hanya karena alasan ku tak bisa membacamu lagi aku jadi manusia yang tidak bersyukur dengan keadaanku.

untuk satu buku yang pernah aku baca.
aku bukan tipe pembaca buku yang bisa begitu saja mengganti buku bacaanku.
tapi bukan berarti, aku akan berhenti membaca buku.
aku akan kembali membaca buku :)
karena aku mulai suka membaca buku.
menjelajahi perpustakaan dunia realita, yang memiliki begitu banyak buku-buku berbeda. aku penasaran untuk mebaca mereka satu persatu. mataku mulai ku lepaskan perlahan dari sekedar hanya menatapmu buku yang pernah aku baca.
akan ku mulai membaca buku tentang diriku sendiri.
mendeskripsikannya pada realita, dan menyampulnya dengan sampul plastik bening. agar orang tak tertipu dengan sampul belaka.

kita ulang pertemanan kita.
hai buku, nama ku Wuri. siapakah namamu?


aku tersenyum :)
16 Juni 2010 jam 22:38

langkahku

saat aku ragu dengan langkahku
rasanya ingin sekali kembali ke pada langkah-langkah sebelumnya
mengisi karung keyakinan lebih banyak rasa percaya
agar tak ada keraguan

saat gelap datang
aku tak pernah berani untuk melangkah
karena aku takut melangkah dalam kegelapan
tak ada kepastian arah mana yang kutuju
hingga ku putuskan untuk diam
menunggu seseorang melangkah menuju aku yang terdiam
membawakan cahaya yang akan menuntunku besamanya
menuju suatu tempat yang terang
meninggalkan kegelapan yang terkadang tak menyenangkan

saat semua menghilang
seperti memurandum yang terbuang
aku mencoba meraba ingatanku
meraih yang bisa aku raih
menyimpannya kembali pada tempat yang berbeda
sekedar menyimpan sebagai kenangan
meski aku tak ingin itu kembali

saat kini langkahku terhenti
bukan karena aku ragu
bukan karena gelap yang ku tak suka
dan bukan karena sesuatu yang hilang lalu kembali datang
tapi karena aku sendirian
tak ada yang menuntunku
atau sekedar membimbing dari kejauhan

aku benar-benar sendiri
siapa yang mampu bertahan dalam kesendirian?
aku butuh orang yang mampu menuntun langkahku
membimbing langkahku
membantuku berdiri saat aku terjatuh
dan mengajakku kembali melangkah saat langkahku terhenti

semua hanya ilusi
sesuatu yang sedangku coba
sebagai alasan untuk membunuh rasa rindu ini
rindu akan langkah bersamanya
menyisiri pinggir jalan raya
saat malam mulai menyapa

semua bukan mimpi
tapi kenangan yang mungkin akan hilang
jika tak segera ku kunci pada rumah ingatan

berharap...
ada orang yang sedang berdiri didepanku
lalu memberikan uluran tangannya kebelakang
ya, aku yang berada dibelakangnya
yang sedang ragu akan langkah ini
mengajak melangkah disampingnya
menuju tempat yang lebih terang
tanpa sejumput keraguan
yang ada adalah
pohon-pohon keyakinan yang tumbuh
dari jejak langkah kami

27 Juni 2010 jam 22:3

sudah lah

Ku putuskan untuk tak lagi mencarinya
Menutup labirin hati yang tak pernah aku tahu jalan keluarnya
Bukan maksud membohongi yang namanya perasaan
Hanya mencoba menjauh dari kenyataan yang menyakitkan

..............

Tak ada niat untuk melarikan diri
Hanya sekedar menghindar
Pergi, dan bersiap mengejar yang terlampau jauh pergi

Tak lagi ku cari cinta abadi
Karena memang tak ada yang abadi
Tak lagi ku cari kesetiaan
Karena dibelakangnya terdapat penghianatan

----------------

Gersang kepercayaan yang pernah ada
Meninggalkan luka yang sulit untuk diobati
Datang sayang mengatasnamakan cinta
Kebahagiaan pergi mengatasnamakan kekecewaan
Dirangkul kesepian menjadi pilihan
Bagi para hati tersakiti

Menjelma penakluk cinta
Sebagai pengkhianataan kata hati
Ketersiksaan Karena tak mampu memiliki
Fikiran tak rela membuang yang tlah terkenang

Tak ada daya ketika hati berkata cinta
Tak mengerti apa yang dirasa

..............

Selalu terpikirkan

242599_moy
08 April 2010 jam 21:0

Priok berdarah....

Tragedi manusia yang sudah tidak peduli akan rumah abadi.
pernahkah manusia berfikir, akan dimakamkan dimana kita setelah nyawa ini sudah tidak berada dalam tubuh ini? sudah kah kita mempersiapkan tempat itu.
Tubuh yang yang senantiasa mendukung tindak pikiran akan indahnya duniawi, tanpa didasari akal sehat kalau suatu saat nanti tubuh ini hanya akan menjadi daging busuk yang tidak berarti. Tercabik-cabik hewan tanah, melumatnya dengan kasar. tidak memandang siapa yang sedang dilumatnya!
Tugasnya hanya menjadikan gumpalan daging itu menjadi hancur, memakannya hingga hanya tulang-belulang.

semakin sulit untuk menemukan lahan untuk tempat kita berbaring nanti, tempat dimana semuanya akan ditanya. semuanya sedang sibuk, bagaimana caranya memperbanyak harta yang sama sekali tidak akan berguna di akhirat nanti. sungguh ini adalah bencana besar. tanpa sadar, manusia sudah diakali oleh nafsunya sendiri.

perumahan-perumahan elit meraja lela. bagaimana dengan perumahan abadi??? tidakkah mereka berpikir, kalau tidak ada lagi lahan untuk rumah abadi. bukan tidak mungkin kalau disetiap rumah akan ada makam. ya, karena sudah tidak ada tempat lagi!!!
apa yang sebenarnya terjadi...
hal yang tidak lazim, semakin lama akan menjadi sebuah kejadian yang akan dilazimkan. tidak perlu lagi membayar sewa tiap tahunnya. cukup dipekarangan rumah sendiri, rumah abadi itu akan berdiri.

semakin sedikit manusia yang berakal manusia,
semakin sedikit manusia yang berperasaan manusia,
semakin lama akan hilang apa itu kemanusiaan.

pertama...

sekian lama,
ku biarkan hujan menghujam tubuhku...
mengacuhkan setiap kejora yang memperhatikan,
membiarkan lisan mereka berucap untuk memberi teduhan,

sekian lama,
ku biarkan kesendirian tak tersentuh keramaian,
mendiamkan ajakan untuk melihat hiburan,
sungguh tak seorangpun...

sekian lama,
ku simpan tangan ini untuk tidak menyentuh air mata,
ya...
selain air mata keluargaku, air mataku, dan air mata sahabat perempuanku,

sekian lama,
ku hindari kehadiran mereka...
karena mereka membawa sesuatu yang abstrak,
tak ku acuhkan, tak ku abaikan,
tapi ku jelaskan tentang kesendirianku...

sekian lama,
tak kuizinkan ada yang melihat hujan dalam wajahku,
menyingkir dan besembunyi di sudut jiwa,
menjadi pilihan saat itu...

namun...

dia,
mengetuk abstrak dalam kesendirian,
mengulurkan teduhan,
menyuguhkan senyum menghibur,
membiarkan ku hapus hujannya,
menemani ku dalam badai hujanku,

mengantarku pulang, teriring mimpinya...
dia,
yang pertama,
untuk semua itu...

malam berselimut mimpi,
sangat nyenyak,
dan terbangun pada waktunya...

ya, untuk yang pertama...
akan aku ingat.

21 April 2010 jam 21:18

katanya...

bencilah seseorang itu sekedarnya saja
karena boleh jadi tiada lama lagi akan Anda cintai;
Cintailah seseorang itu sekedarnya saja
karena boleh jadi tiada lama lagi dia akan meninggalkan Anda.
(Mutiara Hikmah)

....................................................

akal adalah alat untuk menerima kebenaran,
otak sebagai dewan pertimbangan agung,
dan hati sebagai dewan penasihat utama.
(mutiara Hikmah)

...................................................

ketika cinta memberikan isyarat padamu,
ikutilah ia,
meskipun jalannya sangat terjal dan berliku.
(kahlil Gibran)

.....................................................

kaum wanita lebih baik dan lebih unggul daripada kaum pria soal cinta.
wanita lebih besar dan lebih mendalam cintanya daripada pria,
lebih ikhlas dalam cinta,
dan lebih besar pengorabanannya dalam cinta.
dan wanita juga lebih banyak penderitaannya dalam urusan cinta daripada kaum pria.
(Arif Bijak)

cemburu lagi...

asal kau tau...

aku cemburu pada bukumu,

yang selalu kau tatap tiap waktu,
yang slalu kau cari tau rahasianya di tiap lembarnya,
yang selalu kau ajak kemana pun kau pergi,

tergenggam erat di tanganmu,
dengan lembut kau buka setiap lembarannya,

.....................
asal kau tau

aku cemburu pada ruangan itu,

yang selalu kau kunjungi dengan senyummu,
penuh keyakinan akan ilmu yang kau dapati,
dan semangat di tiap langkahnya,

mesra kau sapa ruangan itu,

..................
asal kau tau

aku cemburu akan malammu,

yang setiap detiknya tak kau lewatkan
untuk menjadi saksi pencarian
apa yang kini hidup di kepalamu,

semangatnya kau lahap semua itu,

.................

asal kau tau

aku tak lagi cemburu

baik pada buku-bukumu, ruangan itu dan setiap malammu,
karena
ku tak ingin jadi buku,
jika ku menjadi buku, berarti aku akan menjadi salah satu koleksi dari sekian banyak buku yang kau miliki.
aku tak ingin tertumpuk dan berhimpitan dengan buku-buku lain di rak kamarmu.

karena
ku tak ingin jadi ruangan itu,
yang hanya bisa menunggu kedatanganmu dan tak bisa membalas sambutan lembutmu saat kau datang padaku.
hanya bisa melihat dan membiarkan kau betingkah didalamnya,
tanpa bisa kubalas tingkah lucumu

karena
ku tak ingin jadi malammu,
yang hanya bisa menyelimutimu saat matahari telah bersembunyi,
dan tugasku tergati oleh matahari yang mengahangatkan jiwamu setelah waktu ku habis.

ku ingin jadi aku,
yang akan terus menatapmu dari kejauhan
membebaskan diri kapanpun aku ingin menyapa
kapanpun aku ingin menghampiri


apakah kau pernah cemburu pada apa yang ada disekitarku?

01 Mei 2010 jam 21:10

ada yang mengerti?

apa yang kau pikirkan hai pikiran?
tidakkah kau lelah berpikir?
atau kau
memang hidup untuk berpikir,
atau berpikir untuk hidup?

.........................

apa yang kau rasakan hai perasaan?
tidakkah kau lelah berperasa?
atau kau
memang hidup untuk merasakan
atau merasakan untuk hidup?

..........................

apa itu akal?
apa sama dengan pikiran atau perasaan,
akal hidup untuk mengakali
atau mengakali untuk hidup?

............................

apa lagi itu ingatan?
apa bedanya dengan pikiran?
dia hidup untuk mengingat,
atau mengingat untuk hidup?

............................

bagaimana dengan cinta,
apa yang kau cinta hai cinta?
kau dihidup untuk cinta,
atau cinta untuk hidup?

...........................

lalu,
bagaimana dengan hidup itu sendiri!?
untuk apa kau hidup hai hidup?
mengapa kau diberi nama hidup?
bukan mati untuk hidup,
atau hidup untuk mati?

ada yang mengerti???
242599
jakarta_wuri
16 Mei 2010 jam 21:4

15 Mei 2010 (03:10 WIB)

butir itu jatuh lagi, lagi dan lagi
semakin tak terhitung berapa butir yang telah jatuh
di pojok pikiran aku menyendiri
menghela nafas sesak yang tersangkut ditenggorokkan

purnama tak mampu menyinari hatiku
karena.........
hatiku sudah berkabut
tertutup awan gelap
yang siap melontarkan teriakkannya

"halilintar di tengah malam"

butir itu jatuh lagi, lagi dan lagi
tubuh rapuhku sudah basah, lebih dari kuyup
tak ku temukan hati tuk berteduh....

ingin ku teriakkan "AKU MENYERAH"
namun mulutku membisu
lidah ini kelu
dan aku....
hanya bisa menampung butir itu dengan nafas sesakku
dan aku....
hanya bisa menghitung butir itu dari kesendirianku

aku,
di malam itu
tak kenal waktu
242599
jakarta_wuri

renungku

Tubuh tak berdaya, sesaat setelah bernafas dibalik lobang jarum
Terlepas selang infus dari daging tak bernyawa
Putih, bersih, kain yang membalutku
Bunga tujuh rupa…
Menjadi wangi khas bagi kami yang telah pergi

Penyesalan adalah angan yang nyata
Dalam kehidupan kami yang baru
Semua menjadi tiada…

Mereka mengusung benda itu,
Bersama langkah air mata
Menuju rumah abadi untuk kami yang telah pergi

Terhenti…
Semua t’lah berhenti…
Selain tiga hal yang menjadi bekal,
Jika kami melaksanakannya

Raungan dosa dalam air mata
Tercurah sepenuh hati,
Seperti punuk yang merindukan bulan
Memohon ampunan yang sudah terlewatkan

Sampai tujuan…
Sebuah tempat t’lah dipersiapkan
Lengkap dengan papan tergores sebuah nama

Barbaring tak beralaskan
Dengan tanah aku menyatu
Dengungan azdan suara terakhir yang terkenang

Beberapa papan menutupi,
Lalu tanah melanjutkan
Kini…
Aku benar-benar menyatu dengan tanah
Sampai suatu waktu
Aku terbangun dengan seizin-Nya


242599_moy

sampai harus mencuri...

sebenarnya tak ingin aku mencuri
tapi mau gimana lagi,
aku...


sudah tak kenal kata kasihan
dengan tega mengambil haknya


seharusnya ia sudah bercumbu dengan mesra
namun aku mengganggunya
menghancurkan keinginan tubuh
untuk lebih mengenal malam


jangan menggunakan alasan tuntutan kehidupan
sudah tak zaman...


semua memiliki waktu yang sama
24 jam,
kurang?
itu hanya alasan


alasan untuk mencuri waktu malammu
mencuri waktu isrtirahatmu
tega kau pada tubuh itu


ha...
yang kau curi waktu istirahat
atau waktu untuk istirahat?


242599_moy
02 April 2010 jam 22:3

untuk dia 1

Oktober 21st, 2009

tak satupun huruf ku tulis untuknya, tanda ku benci dia

tak satupun kata ku tulis untuknya, tanda ku tak suka dia

tak satupun kalimat ku tulis untuknya, tanda ku marah pada dia

tak satupun paragraf ku tulis untuknya, tanda ku tak ingin melihatnya

namun…

ku ukir sebuah rasa, tanda aku cinta dia


242599_moy

bacalah...

Dia mengingatkan kami yang masih hidup untuk tetap berada dijalan-Nya. Bahwa sesungguhnya hanya Dia-lah satu-satunya Tuhan semesta alam. Yang tiada suatu apapun dapat mengelak dari kehendak-Nya.

tak mampu ku ceritakan secara terperinci, karena untuk menuliskan ini saja aku susah untuk menata hati.

Sabtu, 6 Maret 2010
Matahari masih menampakkan dirinya jengan jelas, warna orange langit dan udara dingin di luar rumah beraroma tak menyenangkan. Pukul 17.-- Suasana jalan raya di hari sabtu sore ini lengah. Aneh untuk suasana malam minggu. Atau mungkin tidak. Mencoba merasa biasa saja, dengan suasana yang tak biasa.
Tiba-tiba Q dengar suara seorang meraung. Segera ku berlari keluar rumah. Nampak jelas Sebuah mobil kontainer memakirkan dirinya tengah jalan, tak kuperhatikan yang lain selain seseorang yang turun dari pintu sebelah kiri mobil besar itu. Lelaki itu menuju bagian belakang mobilnya.
Mataku membelalak, nafasku terhenti sesaat, terpaku di tempat aku berdiri. Pinggir jalan raya. Seorang perempuan muda memangku gadis kecil tak berdaya. Raungannya bak halilintar di tengah badai yang datang tiba-tiba. Dari lengahnya suasana sore kota Jakarta. Kakiku gemetar, lemas, melihat bongkahan daging kecil dan otak berserakan ditengah jalan. Dekat motor yang terparkir terpaksa. Jatuh.
Sekeliling yang sepi, sesaat menjadi pasar dadakan. Gontai ku melangkah, dengan setumpuk koran di tangan mendekati tubuh gadis kecil yang sudah tak lengkap lagi. Miris. Tragis. Sadis. Seorang gadis kecil, yang tak tahu apa-apa mengenai kehidupan dunia harus kehilangan nyawanya dengan cara yang…….. Ah, sungguh aku tak sanggup melihat kejadian yang terjadi tepat di depan mataku.
Aspal hitam berubah warna menjadi merah. Kini kuberdiri tepat disebelahnya. Ya, Allah… sungguh kami hamba-Mu tiada berdaya apa-apa atas segala kehendak-Mu. Perlahan ku tutupi tubuh gadis kecil itu. Aroma itu…. Menyusuri kerongkongan menuju paru-paru. Membuatku ingin muntah, tapi tidak! Tak boleh aku bersikap seperti itu, di depan gadis kecil yang tak berdaya. Kakiku lemas, enggan menopang tubuh kurusku. Jangan terjatuh disini! tugasku belum lagi usai, masih ada yang harus ku tutupi dari tubuh gadis kecil ini.
Gadis kecil itu, adik dari perempuan muda itu. Raungan sang kakak tak henti mengiringi orang-orang yang datang melihat. Air mata berlinang di mana-di mana. Membasahi setiap pipi mereka yang menyaksikan. Tak memandang dia seorang perempuan atau laki-laki. Sesekali terdengar sesegukkan.
Innalillahi wainnailaihiroji’un.

berita yang baru didapat dari seseorang yang mengaku melihat kejadian tersebut mengatakan : ada sebuah metro yang menyenggol korban.

Wallahu-a'lam...

Ya Allah tiada yang mampu mengelak atas apa yang telah kau rencanakan, atas apa yang telah kau kehendaki. Ya Allah sungguh janji-Mu adalah pasti, tiada yang mampu untuk menghindar. Hanya Engkau tempat kami berlindung dan berserah diri. Memohon ampun atas segala dosa-dosa kami.
Semoga Allah memberikan ketabahan dan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Amiin….

07 Maret 2010 jam 20:18

cemburu

kenapa...
harus dengan rasa ini aku tersakiti
perasaan yang sangat tidak menyenangkan
penuh sesak
dari udara yang segar
pengap
pada ruang luas dan lebar

harus kah aku tutup hati ini
agar tak ada lagi sakit hati
membuang sia-sia air mata begitu saja
membebankan pikiran dengan hal yang menyebalkan

cukup...
aku tak mampu membayangkan
yang kini telah kusaksikan
kenyataan kehidupan yang sangat meyakinkan

hentikan...
aku lelah dengan perasaan yang menghantui ini
biarkan aku bernafas lega
biarkan aku berfikir tenang
biarkan aku tersenyum bahagia

bukan senyum yang menyembunyikan perasaan
tanganku kaku melihat itu
kakiku enggan melangkah meninggalkan
yang pada kenyataan hatiku menginginkan

sekali lagi, kau buat aku merasakannya
sakit...
yakinkan aku, atas kepercayaan yang kau berikan padaku.
ataukah aku yang hanya berkhayal dan bermimipi

sadarkan aku dari hati yang dilema
pada dia yang telah membuat aku cemburu
dan dia yang sedang aku tunggu

akankah perasaanku berhenti berfikir
akankah air mata ini berhenti menjatuhkan diri

yakinkan aku...!!!

huff....


"gadis pemimipi" 242599
Jakarta_Indonesia
10:01 / 01-03-10

sendiri

aku benci sendiri
tapi aku senang menyendiri
sembunyi dari keramain hidup, sungguh aku tak peduli
tapi aku ingin berbagi...

pada siapa?????
kau kan sendiri...
karena kau senang menyendiri,
sehingga tak ada yang mau menghampiri

senyummu palsu...
tawamu palsu...
terlalu banyak yang kau sembunyikan!
katanya ingin berbagi.
kenapa harus bersembunyi???

kau rangkul aku yang rapuh, saat semua pergi.
kau yang semangati aku, saat aku sendiri.
kau bilang padaku kalau aku bisa.
tapi kau, kenapa...?
ada apa dengan kau ini...?
ini bukan kau...!!!!!!!!!!!!

tapi aku memang sendiri....!
setidaknya itu yang aku rasakan!

kau ini...
aku tak suka kau yang sekarang!
terlalu diam!
sikapmu aneh!
jadi cuek!
semua tak kau pedulikan...
bahkan dirimu sendiri!

ayolah teman, keluar dari persembunyianmu.
jadilah sahabatku yang dulu.

aku akan keluar... tapi tidak sekarang.

kapan???

entah lah...

ku tunggu kau kawan, kapan pun itu!
karena kau yang selalu menyemangati, saat semuanya pergi.
hingga mereka kembali, mengatas namakan "teman lama".


242599/232599
23 Januari 2010 jam 20:4

diam ku

menapaki jalan yang riuh
beratap awan gelap, seakan siap menumpahkan air yang dibawanya

keasingan yang kurasa entah datang dari mana,
tapi semua teman yang ku temui bagai orang yang tak pernah ku kenal.
hampir tak ku temukan orang yang aku kenal.

..........................................

terus menapaki pinggir kota, teriring rintik air langit
entah menuju kemana, langkah kaki membawa ku
karena semua tempat sungguh ku rasa asing

kecuali rumah-Mu Robb,
aku berdiam untuk sesaat menumpahkan rasa penat
bersimpuh dihadapan-Mu
memohon ampun atas kekhilafanku

..........................................

kepiluan ini...
keterasingan ini..
sangat abstrak!
dan aku hanya bisa diam

.........................................

TIDAK!
aku tidak akan diam,
akan ku tapaki kembali jalan kehidupan
namun kali ini tanpa rasa keterasingan

malam ini ku coba menggapai-Mu kembali
membasahi ku dengan air wudhu
mengharap cinta-Mu memenuhi lubuk hatiku

.......................................

sepertiga malam ini

20 Januari 2010 jam 14:4

tidak mengerti

huff...
semua berantakkan
tak seperti yang diinginkan

ketika sebuah penantian yang hampir usai,
terusik sosok baru yang menyenangkan
sungguh tak diiinginkan

pikiran mulai tak fokus pada 1 arah,
hati mulai tak tenang
bagai hujan yang mengguyur bumi usai musim kemarau

sutradara menginginkan A
begitupun pemain...!
tapi pemain tak bisa memalingkan wajah dari B

jangan membuat pemain menjadi sosok bisu lagi...?!
ingin bersembunyi dibalik selimut persoalan hati

ko jadi begini?

17 Januari 2010 jam 20:11

Hati-hati Bawa Hati

aduh,
susahnya punya hati
letaknya tersembunyi,
tapi geraknya tampak sekal
(he ehmm, malu juga diri ini)

Makanya lebih baik punya istri
kalau tersenyum ada yang menanggapi
kalau berekspresi ada yang memahami
sikapnya lembut tak bikin keki
kadang malah memuji

"Tuhan tak pernah ingkar janji,
kalau terus menjaga diri,
akan mendapat pendamping yang lurus hati."

Tapi kalau masih sendiri,
hati-hati bawa hati
kalau sibuk mencari perhatian,
kapan kamu bisa mengenal gadis yang bisa menjaga pandangan?
bagusnya sibuk mempersiapkan perbekalan
(maunya sih kutulis memperbaiki iman)
tanpa susah-susah membayangkan
saat-saat tak terbayangkan

Adapun kalau sudah beristri,
jangan lupa mengingatkan
kalau ada yang dilalaikan
tentang perkara yang disyari'atkan
tapi kalau ia memelihara kewajiban
ingat-ingatlah untuk memberi perhatian
jangan menunggu dapat peringatan

(KEdH : Fauzil Adhim)

hmm... 4

UNTUK KAU! YANG SEDANG JATUH CINTA

Kau, yang sedang jatuh cinta banyak bicara tanpa makna
karena cinta telah membawamu menyusuri sudut sudut tempat terjauh

kau yang sedang jatuh cinta senyum sumringah terbentuk di bibirmu
karena cinta telah membangun dinding khayal yang tak terjangkau

kau yang sedang jatuh cinta gelisah hati terpancar dari wajah
mendamba sang kekasih memberikan sejumput harapan dan balasan

kau, yang sedang jatuh cinta aku jadi bingung melihatmu!
apakah ia telah membuat mu buta?
ataukah kau sendiri yang membutakan hati?
cintaku, cintamu, cinta kita semua hadir dari indahnya mimpi
tumbuh bersama gerak angin

TAPI INGAT ! sucikah cintamu kepadanya?
ataukah hanya segumpal hawa nafsu?

JIKA SUCI, peliharah ia dengan baik
suburkanlah cintamu dengan cintaNya
raihlah cintanya dengan cintaNya
dan sabarlah menunggu datangnya cinta

tapi jika TIDAK ! kuburlah ia dalam dalam
kembalikan hatimu kepada cintaNya
dan bersabarlah... karna suatu saat ia pasti akan menghampirimu


selamat jatuh cinta..... :hugbig:

Biru My Love & Biru My life

Biru My Love
&
Biru My life

Tak sengaja ku temukan sebuah buku bersampul biru. Buku yang sudah lama sekali kucari-cari. Sebuah buku yang kan mengungkapkan siapa jati diriku yang sebenarnya dan bagaimana masa laluku yang sesungguhnya. Disebuah ruang sempit serta debu-debu yang berada dimana-mana aku mulai membuka buku itu. Dihalaman pertama kulihat untaian kata-kata indah, tertulis menggunakan tinta biru.

Cinta harapan indah
Yang kan ku gapai suatu saat nanti
Cinta impian kehidupan
Mengharu biru dalam nuansa alam
Cinta keinginan dihati
Hidup bersama orang terkasih
Saling menjaga dan saling setia
Kan ku ingat selamanya
Sampai tuhan mengijinkanku
Untuk melupakannya

Dihalaman pertama ini tak ku ingat apapun, mengerti arti dari tulisan ini pun tidak. Kulanjutkan dengan membuka halaman kedua. Dihalaman kedua ini bertuliskan nama dan tanggal lahirku. Sama dengan halaman pertama, tulisan ini juga ditulis menggunakan tinta biru.


ASMA ALKHONZA
14-04-1984


Ku buka lagi halaman ketiga, dihalaman ini tertulis

Biru My Love

Lagi-lagi ditulis menggunakan tinta biru, tanpa pikir panjang ku membuka halaman-halaman berilutnya tanpa membacanya, ternyata semua tulisan yang ada dibuku ini ditulis menggunakan tinta biru. Satu yang mulai ku pahami, aku menyukai warna biru. Kemudian aku kembali membuka halaman keempat, kelima, keenam, hingga kesepuluh, semuanya hanya menceritakan saat aku liburan ke jogja. Tak ada tulisan yang terlalu berarti dihalaman-halaman itu. Namun ketika kubuka halaman selanjutnya, aku merasa ada yang aneh, karena ada cukup banyak halaman yang dirobek. Aku mulai bertanya-tanya pada diriku sendiri, apa yang sebenarnya ku tulis disana hingga aku merobek halaman-halaman itu. Perasaan penasaran menghinggapi diriku, ku buka halaman selanjutnya. Kali ini hanya ada gambar-gambar kartun, sampai halaman terakhirpun hanya ada gambar kartun saja, tak ada tulisan yang lain. Mungkin aku memang tidak diizinkan untuk mengingat masa laluku yang terlupakan semenjak kecelakaan itu. Tak terasa sudah cukup lama aku berada diruangan itu, jam ditangan kiriku sudah menunjukkan pukul 4 sore. Bergegas kutinggalkan buku dan ruangan itu. Usai shalat ashar, kulanjutkan pekerjaanku yang belum selesai, mengepak barang-barangku dan mas Hasan suamiku. Karena minggu depan kami akan pindah dari rumah almarhum ibu dan bapakku ke rumah yang baru saja dibeli mas hasan. Berat rasanya harus meninggalkan tempat dimana aku mulai belajar merangkak hingga aku menjadi istri orang yang sama sekali tak kuingat dia siapa. Kata mas Hasan kami menikah sehari sebelum kecelakaan. sebuah mobil truk menabrak mobil kami dalam perjalanan menuju kota jogja untuk berbulan madu, dua hari ku tak sadarkan diri di RS. Ketika ku sadar, mulai saat itulah aku tak ingat apa-apa lagi. Aku hanya diberi tahu kalau laki-laki yang berada disebelahku adalah suamiku, namanya Hasan Dwi Nugroho.

Ketika ku sedang marapihkan berkas-berkas mas Hasan, tak sengaja kujatuhkan amplop coklat. Isinyaberantakan kemana-mana, dengan mengerutkan kening ambil kertas-kertas itu. Kertas yang sama dan tulisan yang sama dengan buku yang baru saja kutemukan di gudang. Rasa penasaranku kembali muncul saat kumelihat sebuah foto diriku dengan seorang laki-laki. Senyum manis terukir diwajah kami, dengan pipi yang memerah dan tangan yang saling bergenggam erat. Dia bukan mas Hasan. Ku tak tahu dia siapa, ku merasa ada sesuatu perasaan yang mengharuskan aku mencari tahu siapakah laki-laki yang berada difoto ini. Kertas- kertas ini pasti ada hubungannya dengan foto ini. Segera ku baca sebelum mas Hasan pulang. Perasaan sedih takterbendung lagi, Kristal bening jatuh dari mataku. Ku peluk erat foto itu. Tangan mengepal dan sesak didada serta kebencian yang melengkapi aku menunggu laki-laki yang tega manodai hidupku.

Assalamu’alaikum…
Akhirnya laki-laki itu pulang.
Wa’alaikumsalam. Ketus ku jawab salam itu.
Dengan tatapan tajam kutunjukkan kertas dan foto itu padanya.
Apa maksud dari semua ini, kenapa mas tega melakukan hal itu pada ku. Jadi ini cara mas agar aku bias menikah dengan mas, aku tahu keluargaku banyak berhutang budi pada keluarga mas, tapi bukan seperti ini caranya. Aku….
Belim selesai kulontarkan semua pertanyaanku dan rasa benciku, laki-laki itu justru memelukku dan menangis.
Asma, duduklah dulu. Akan mas jelaskan semuanya.
Kuturuti apa maunya.
Mas tahu cepat atau lambat, kamu akan ingat kembali semuanya.
Sudahlah, tak perlu basa-basi langsung saja.
Baik, mas tidak akan basa basi lagi. Asal kamu tahu, kita sudah dijodohkan oleh orang tua kita sejak kecil. Tapi mas sungguh tak tahu, perjodohan ini ada hubungannya atau tidak dengan balas budi antara orang tua kita.

Keberaniannya menatap mataku, seolah-olah menunjukkan keyakinan dan kebenaran atas apa yang ia ceritakan. Mas minta maaf atas kejadian malam itu, mas benar-benar khilaf. Kamu tahu saat itu mas sedang dalam pengaruh minuman haram itu, mas cinta dan sayang sama kamu, mas juga tidak mau kalau harus sampai kehilangan kamu.Mas benar-benar hancur saat tahu kalau kamu akan dilamar biru. Tapi mas sendiri juga tidak mau kalau mas bisa memiliki kamu dengan cara seperti itu. Pernikahan ini tidak akan terjadi andai mas tidak lewat didepan rumah ini dalam keadaan mabuk, dan melihat suasana rumah ini yang sedang sepi. Andai mas tidak dipercaya alm.Ibu untuk memiliki kunci duplikat rumah ini. Andai mas tidak melihat kamu yang sedang tertidur lelap tanpa mengenakan jilbab. Andai mas tidak masuk kekamar kamu dan...
CUKUP... teriakku keras menghentikan ceritanya sesaat. Aku terus menangis dan beristighfar.
Mas tahukan aku dan biru saling mencintai, dan biru akan melamar aku. tapi gara-gara mas semuanya berantakan. Sekarang juga mas antar aku untuk bertemu dengan biru.
Tapi Asma...
Tidak ada tapi-tapian, aku ingin ketemu biru. Sekarang.
Baik, mas akan antar kamu ketempat biru sekarang berada.

Selama dalam perjalanan kami saling diam, tak sepatah kata pun keluar dari mulut kami. Bagaimana ya kabar biru sekarang, apa dia sudah menemukan pengganti aku. ya, mungkun saja sudah. Kejadian itu sudah lebih dari setengah tahun yang lalu, kupikir itu adalah waktu yang cukup untuk mendapatkan pengganti diriku. Tanpa kusadari mobil sudah terhenti, tapi mengapa aku diantar ketempat ini.
Sekarang kamu ikut mas.
Mas aku minta kamu antar aku ketempat biru, bukan ketempat alm.Ibu dan Bapak. Tapi tak apalah, sudah lama juga aku tidak menengok Ibu dan Bapak.
Mas Hasan tetap pada diamnya.
Loh, mas. mengapa kita melewati makam Ibu dan Bapak? Tanyaku bingung.
Mas, mas, maaaaas....
Mas Hasan tetap kukuh dalam diamnya. dia terus menarik tanganku, tanpa ku tahu dia akan mengajakku kemana.
Kamu ingin bertemu biru kan? Tanyanya memastikanku.
Ya, tentu. Tapi mengapa mas mengantar aku kesini?
Disinilah sekarang biru berada. Diakatakannya sambil menunjukkan sebuah makam.
Tiba-tiba tubuhku terasa lemas, aku sungguh tak percaya. Bima Chairul Umar, nama itu tertulis jelas dibatu nisan. Sambil menaburi bunga mas Hasan menceritakan semuanya.

Saat kami kecelakaan, kebetulan biru melintas dengan motornya. Biru mengenali kalau mobil yang tertabrak truk itu adalah mobil mas Hasan. Biru langsung berhenti dan membantu warga unutk menyelamatkan kami. Keadaan ku yang pingsan, kaki yang terjepit dan mobil yang terbalik menyulitkan warga yang berniat menolongku. yang lebih mudah diselamatkan terlebih dulu adalah mas Hasan. Tak lama setelah mas Hasan diselamatkan salah seorang warga berteriak kalau beninnya bocor, warga tak berani menolongku karena takut terjadi ledakan. Mas Hasan tak mampu melakukan apa-apa karena kaki dan tangannya terluka cukup parah. Diantara semua orang yang ada disana hanya biru yang berani atau bisa dibilang nekat untuk menolongku. Cukup lama biru mengeluarkan ku dari dalam mobil. Biru menggendongku menuju tempat dimana mas Hasan sedang terduduk lemah. Namun entah mengapa biru kembali kemobil itu. Dia seperti kehilangan sesuatu dan berusaha mencarinya disana. Apa yang ditakutkan warga terjadi, mobil itu meledak sebelum biru sempat pergi. Lalu mas Hasan memberikan sebuah liontin kepadaku. Itu adalah benda yang dicari biru. Sebuah liontin yang diberikan biru saat aku ulang tahun. Kepalalu terasa pusing, semuanya terlihat samar-samar. Pingsan.

Alhmdulillah, istri anda sudah sadar.
Aku ada dimana mas?
Kamu di RS, saat dimakam biru kamu pingsan. Bagaimana keadaan istri saya dokter?
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, semuanya dalam keadaan baik-baik saja, termasuk janinnya. Semua dalam keadaan baik.
Mendengar kabar ini, aku tidak tahu harus senang atau sedih.
Tiba-tiba mas Hasan memegang tanganku.
Asma, mas janji akan menjaga kamu dan calon bayi kita. Mas sayang sama kamu.
Jika anak ini laki-laki, aku boleh menamakannya seperti nama biru. Kata-kata itu terlontar begitu saja dari mulutku.
Tentu. Tanpa ragu mas Hasan menjawabnya.
Ya Allah, izinkan aku untuk melahirkan, merawat dan menjaga Bima Chairul Umar (Biru) kecilku.
Amin.

hmm... 3

Do'a dikala ragu akan dirinya... :)
Bagi yang sedang bimbang oleh sang kekasih, nih ada do'a yang bagus untuk diamalkan. Selamat Mengamalkan ya.... :)

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan

Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

hmm... 2

Doa untuk Kekasih...
untuk seseorang yang telah mengisi ruang hati yg dulu hampa...
Allah yang Maha Pemurah...

Terima kasih Engkau telah menciptakan dia
dan mempertemukan saya dengannya.

Terima kasih untuk saat - saat indah
yang dapat kami nikmati bersama.

Terima kasih untuk setiap pertemuan
yang dapat kami lalui bersama.

Saya datang bersujud dihadapanMU...

Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya...
janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya..
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya...

Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni...
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya...
ya Allah tolong satukan hati kami...
bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya...
berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya...

Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya
sebagaimana telah Engkau ciptakan...

Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia...

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini...
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU...

Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya...
luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.

Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU...

Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan....

Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya...

Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.

Amien.

hmm...

Doa Para Akhwat yang sangat merindukan datangnya seorang pendamping....
Untuk Para Akhwat.... mari kita Aminkan Doa ini.......
Untuk Para Ikhwan.... Dengarlah Doa Para Akhwat yang sangat merindukan datangnya seorang pendamping....

"Peringatan Rasulullah: "Bukan termasuk golonganku orang-orang yang merasa khawatir akan terkungkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah." (HR. Thabrani). "

Apa yang menghimpit saudara kita sehingga MEREKA SANGGUP MENETESKAN AIR MATA. Awalnya adalah KARENA MEREKA MENUNDA APA YANG HARUS DISEGERAKAN, MEMPERSULIT APA YANG SEHARUSNYA DIMUDAHKAN. Padahal Rasululloh berpesan: "Wahai Ali, ada TIGA PERKARA JANGAN DITUNDA-TUNDA, apabila SHOLAT TELAH TIBA WAKTUNYA, JENAZAH APABILA TELAH SIAP PENGUBURANNYA, dan PEREMPUAN APABILA TELAH DATANG LAKI-LAKI YANG SEPADAN MEMINANGNYA." (HR Ahmad) "
-- M. Fauzil Adhim

****************************
A Prayer

Tuhanku...
Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Tuhanku...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Tuhanku...
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna."

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan

Amiin....

kemarau di kutub hati

kala yang lain tengah terlelap
berbalut mimpi alam bawah sadar
aQ masih terjaga penuh harap
akan benang kusut cepat terurai

setitik cahaya datang dari ufuk timur
memberi penerangan walau hanya sedikit

lama Q nanti datangnya api menari
mencairkan hati yang terlalu lama membeku
Ingin ku jernihkan air keruh itu
lalu Q bagikan pada hati yang gersang

.....
diam....!

tanpa judul 2

ingin jadi seperti apa kau ini?
semua orang kau tiru...
ingin kadi seperti apa kau ini?
semua orang kau jadikan perbandingan...
ini sungguh bukan kau!
hanya meniru, dan hanya membandingkan

ingin jadi seperti apa kau ini?
merasa tidak percaya diri, atas apa yang sudah kau miliki
sesungguhnya siapa kau ini?
tak pernah berhenti, ingin menjadi seperti orang lain
SUDAHLAH....!!!
tidakkah kau lelah?
dengan semua tiruan dan semua perbandingan...
semua berbeda, semua tak sama
kau takkan jadi seperti mereka
dan mereka takkan kadi seperti kau

hentikan tiruanmu!!!
hentikan untuk membandingkan!!!
ingin jadi seperti apa kau ini?
sungguh tidak mengenali diri
hanya berkhayal dan bermimpi,
tanpa berusaha untuk mewujudkan

ingin jadi seperti apa kau ini?
jika tidak ada perubahan yang berarti
kendalikan diri, kenali diri
semua orang punya potensi
tak perlu jadi peniru
tak perlu selalu membandingkan
yakin dan percaya
jadi diri sendiri pasti bisa....!

242599 (^,^)
24 Desember 2009 jam 16:05

untuk seseorang

Seseorang, masihkah kau ingat saat itu
Kala kita bertemu kau tersenyum dan menegur lembut
Sempat kita selami hangatnya perbincangan sesaat
Di payungi dahan pohon yang rindang
Dan angin sepoi tak ingin ketinggalan menyaksikannya

Seseorang, masihkah kau ingat saat itu
Kala tubuh kecil, dihantui rasa dingin
Saat aku kelingkungan mencari perlindungan
Kau datang dengan si hijau ditanganmu

Mengerti mengapa tak kau berikan langsung si hijau padaku
Karna begitu banyak pasang mata berada disana
Menyebar seirama di sudut-sudut tempat pertemuan
Menunggu perintah selanjutnya

Dari kejauhan aku memandang tanpa pernah merasa bosan
Kau yang telah membelangakiku
Meninggalkan aku dengan mereka yang masih menunggu perintah selanjutnya


Cepat ku ambil si hijau, dari orang yang kau titipkan
Cepat ku simpan, agar tak ada yang sadar kalau itu si hijau milikmu
Cepat ku kirimkan pesan singkat, tanda terima kasihku

Seseorang, masihkah kau ingat saat itu
Senyummu yang mengantarku pada sebuah perjalanan
Pesan singkatmu berisi doa agar selamat sampai tujuan
Dan si hijau yang mewakili tuk menjaga dari dingin yang menghantui

Si hijaumu sungguh sangat hangat
Hingga kulupa kalau udara sekitar bagai didalam kulkas
Aku terlelap dalam dibalik si hijaumu

Seseorang, masih kah kau ingat saat itu
Seharusnya si hijau menemani perjalananmu
Perjalanan menerjang hujan untuk sampai ketempat tujuan
Bukan perjalananku…!

Seseorang, masihkah kau ingat saat itu
Senyum wajahmu menyambut kedatanganku
Saat kukembalikan sihijau padamu
Berulang kali ku ucap terima kasih
Untuk si hijau yang kau pinjamkan padaku

Kau tahu seseorang, ada rasa bersalah dalam diriku
Saat ku tahu kau sakit
Mengapa harus kupinjam si hijaumu, bukan si hijau yang lain?
Mengapa pula kau pinjamkan si hijaumu?
Padahal kau tahu, perjalananmu membutuhkan si hijau itu

Seseorang, masihkah kau ingat semua cerita itu…?

242599 – Jakarta 14:12
( 20 – 12 – 2009)