Rabu, 08 September 2010

diam ku

menapaki jalan yang riuh
beratap awan gelap, seakan siap menumpahkan air yang dibawanya

keasingan yang kurasa entah datang dari mana,
tapi semua teman yang ku temui bagai orang yang tak pernah ku kenal.
hampir tak ku temukan orang yang aku kenal.

..........................................

terus menapaki pinggir kota, teriring rintik air langit
entah menuju kemana, langkah kaki membawa ku
karena semua tempat sungguh ku rasa asing

kecuali rumah-Mu Robb,
aku berdiam untuk sesaat menumpahkan rasa penat
bersimpuh dihadapan-Mu
memohon ampun atas kekhilafanku

..........................................

kepiluan ini...
keterasingan ini..
sangat abstrak!
dan aku hanya bisa diam

.........................................

TIDAK!
aku tidak akan diam,
akan ku tapaki kembali jalan kehidupan
namun kali ini tanpa rasa keterasingan

malam ini ku coba menggapai-Mu kembali
membasahi ku dengan air wudhu
mengharap cinta-Mu memenuhi lubuk hatiku

.......................................

sepertiga malam ini

20 Januari 2010 jam 14:4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar