Minggu, 05 September 2010

bagaimana ku harus bicara

Bersembunyi di belakang kaca minusku,
Tak menghalangi binar matamu yang menembus pupil mataku.
Berjarak antara aku dan kamu
Dekat antara kamu dan dia

Rumah hatiku tak seromansa dulu
Melankolis kata-katamu tak lagi memenuhi ruang kosong hatiku
sejuta embun menyapa, kala kusambut fajar nirwana
salahkah aku berkata, kalau aku masih cinta
ku tak tahu di mana harus kuletakkan rasa
karena hatimu sudah terisi romansa barunya

aku yang belum paham akan makna suatu rasa
terasa usang, diam tanpa angan
sejenak kuingin kau mampir dirumah hatiku
kan kusajikan banyak porsi rindu
kupersilahkan kau berkeliling disana
sekedar melihat ruang yang kini telah hampa

Ingat sesaat suatu masa
diam-diam senyum manis tergurat senja
sepasang tangan penuh dosa
telah menggores air mata di wajah teduhmu
aku yang mengerti tak mau pungkiri kalau aku suka hati

rengkuh suara, kerontang asa,
bak nirwana tanpa warna
biru naluri kata hati, hilang rasa kuingin ada
sebagaimana ku lihat senyum dirinya
yang mencintamu sepenuhnya
menyendiri kupilih kini, namun tak berhasil kosongkan hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar