Rabu, 08 September 2010

renungku

Tubuh tak berdaya, sesaat setelah bernafas dibalik lobang jarum
Terlepas selang infus dari daging tak bernyawa
Putih, bersih, kain yang membalutku
Bunga tujuh rupa…
Menjadi wangi khas bagi kami yang telah pergi

Penyesalan adalah angan yang nyata
Dalam kehidupan kami yang baru
Semua menjadi tiada…

Mereka mengusung benda itu,
Bersama langkah air mata
Menuju rumah abadi untuk kami yang telah pergi

Terhenti…
Semua t’lah berhenti…
Selain tiga hal yang menjadi bekal,
Jika kami melaksanakannya

Raungan dosa dalam air mata
Tercurah sepenuh hati,
Seperti punuk yang merindukan bulan
Memohon ampunan yang sudah terlewatkan

Sampai tujuan…
Sebuah tempat t’lah dipersiapkan
Lengkap dengan papan tergores sebuah nama

Barbaring tak beralaskan
Dengan tanah aku menyatu
Dengungan azdan suara terakhir yang terkenang

Beberapa papan menutupi,
Lalu tanah melanjutkan
Kini…
Aku benar-benar menyatu dengan tanah
Sampai suatu waktu
Aku terbangun dengan seizin-Nya


242599_moy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar