Rabu, 08 September 2010

bacalah...

Dia mengingatkan kami yang masih hidup untuk tetap berada dijalan-Nya. Bahwa sesungguhnya hanya Dia-lah satu-satunya Tuhan semesta alam. Yang tiada suatu apapun dapat mengelak dari kehendak-Nya.

tak mampu ku ceritakan secara terperinci, karena untuk menuliskan ini saja aku susah untuk menata hati.

Sabtu, 6 Maret 2010
Matahari masih menampakkan dirinya jengan jelas, warna orange langit dan udara dingin di luar rumah beraroma tak menyenangkan. Pukul 17.-- Suasana jalan raya di hari sabtu sore ini lengah. Aneh untuk suasana malam minggu. Atau mungkin tidak. Mencoba merasa biasa saja, dengan suasana yang tak biasa.
Tiba-tiba Q dengar suara seorang meraung. Segera ku berlari keluar rumah. Nampak jelas Sebuah mobil kontainer memakirkan dirinya tengah jalan, tak kuperhatikan yang lain selain seseorang yang turun dari pintu sebelah kiri mobil besar itu. Lelaki itu menuju bagian belakang mobilnya.
Mataku membelalak, nafasku terhenti sesaat, terpaku di tempat aku berdiri. Pinggir jalan raya. Seorang perempuan muda memangku gadis kecil tak berdaya. Raungannya bak halilintar di tengah badai yang datang tiba-tiba. Dari lengahnya suasana sore kota Jakarta. Kakiku gemetar, lemas, melihat bongkahan daging kecil dan otak berserakan ditengah jalan. Dekat motor yang terparkir terpaksa. Jatuh.
Sekeliling yang sepi, sesaat menjadi pasar dadakan. Gontai ku melangkah, dengan setumpuk koran di tangan mendekati tubuh gadis kecil yang sudah tak lengkap lagi. Miris. Tragis. Sadis. Seorang gadis kecil, yang tak tahu apa-apa mengenai kehidupan dunia harus kehilangan nyawanya dengan cara yang…….. Ah, sungguh aku tak sanggup melihat kejadian yang terjadi tepat di depan mataku.
Aspal hitam berubah warna menjadi merah. Kini kuberdiri tepat disebelahnya. Ya, Allah… sungguh kami hamba-Mu tiada berdaya apa-apa atas segala kehendak-Mu. Perlahan ku tutupi tubuh gadis kecil itu. Aroma itu…. Menyusuri kerongkongan menuju paru-paru. Membuatku ingin muntah, tapi tidak! Tak boleh aku bersikap seperti itu, di depan gadis kecil yang tak berdaya. Kakiku lemas, enggan menopang tubuh kurusku. Jangan terjatuh disini! tugasku belum lagi usai, masih ada yang harus ku tutupi dari tubuh gadis kecil ini.
Gadis kecil itu, adik dari perempuan muda itu. Raungan sang kakak tak henti mengiringi orang-orang yang datang melihat. Air mata berlinang di mana-di mana. Membasahi setiap pipi mereka yang menyaksikan. Tak memandang dia seorang perempuan atau laki-laki. Sesekali terdengar sesegukkan.
Innalillahi wainnailaihiroji’un.

berita yang baru didapat dari seseorang yang mengaku melihat kejadian tersebut mengatakan : ada sebuah metro yang menyenggol korban.

Wallahu-a'lam...

Ya Allah tiada yang mampu mengelak atas apa yang telah kau rencanakan, atas apa yang telah kau kehendaki. Ya Allah sungguh janji-Mu adalah pasti, tiada yang mampu untuk menghindar. Hanya Engkau tempat kami berlindung dan berserah diri. Memohon ampun atas segala dosa-dosa kami.
Semoga Allah memberikan ketabahan dan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Amiin….

07 Maret 2010 jam 20:18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar