Rabu, 08 September 2010

sebongkah daging

langkah gontaiku, mengikuti benda yang disusung itu
langkah gontaiku, mengiringi benda yang diusung itu
langkah gontaiku, menapaki sisa perjalanannya
sama sekali tak kulihat benda yang diusung itu
karena aku, takut melihat benda itu

mereka mengantarkannya beramai-ramai
menuju satu tempat,
tempat terakhir.

tanah itu sudah berlubang
ukurannya tak lebih dari setengah kali setengan cm
sebenarnya, apa yang ada dalam benda yang kalian usung itu?

"hanya segumpal daging, yang mulai dilupakan
atau bahkan dibuang oleh pemiliknya"

kau dengan itu nurani...?
apa yang tidak mungkin, ternyata bisa menjadi mungkin.
maka tak heran jika sekarang ini
banyak manusia yang tidak memiliki bongkahan daging tersebut.

kau dengar itu nurani...?
maka jangan heran, jika sekarang ini
banyak yang tidak mengenali saudaranya sendiri
bagi mereka yang sudah tidak memilikinya
semua benar dan halal.

kau dengar itu nurani...?
maka jangan kaget, jika sekarang ini
manusia bisa bersikap semaunya.
tega untuk menyakiti
karena mereka tidak memilikinya lagi

kau dengar itu nurani...?
mereka telah mengubur bongkahan daging itu
mereka sudah tidak bisa mendengar bisikan dari bongkahan daging itu
mereka tidak peduli...
sampai pada akhirnya,
mereka akan menggali kuburan bongkahan daging itu
jika mereka tersadar dari lamunan duniawi

kau tahu apa bongkahan daging itu nurani...?
itu adalah bagian dari dirimu sendiri!
dia adalah hati.


nuriyas_jakarta
270510
27 Mei 2010 jam 21:2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar