Pernah akan terjadi suatu tragedi,
yang jika itu terjadi aku tak lagi di sini.
satu pilihan terbaik, kupikir dulu
Kepenatan meracuni pikiranku.
aku,
yang sedang bimbang,
terus berangan untuk berlari tak bertepian
banyak pilihan, dan kucoba laksanakan
tapi, Dia tak izinkan
hadir lah aku di sini
sebagai aku, dengan sosok baru
(dengung mereka, kini dan saat itu)
aku, yakin. aku tetap aku.
perhitunganku, baru seumur jagung
tak banyak pilihan, lebih senang bermain dengan angan
menerbangkan layang-layang, dan ku titipkan harapan
celoteh soreku bersama sang waktu
dan hanya sang layang-layang menjadi saksi bisu
harapan baru, lahir suatu waktu
berpegang keyakinan, ku coba jalankan
lebih dari sekedar harapan dan angan
tak ada lagi layang-layang
celotehku kini,
menyeruak antara lembar-lembar kusam
atau kubisukan, antara diam dan pengharapan
akan ada saatnya aku tinggalkan semua,
tentu,
bukan dengan cara ketidakwarasanku
dulu, itu aku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar