Selasa, 09 November 2010

BERDIRI

Berdiriku mulai tak seimbang,

akan kah aku terkulai jatuh tanpa sempat berpegangan?

Kuharap tidak,

karena aku masih miliki hutang untuk tunaikan amanah yang akan datang.

Kembali seperti anak bayi, aku kini sedang belajar berdiri.

Keluhku lebih banyak, dibandingkan saat bayi.

Tangisku lebih deras, dibandingkan saat ku terjatuh dulu.

aku sendiri jadi malu, baik pada usiaku dan pada semua hal itu

terlalu sering ketidakwarasanku mengajak bermain seperti dulu

tapi, aku tak mau. karena aku tahu itu bukan penyelesaian untuk semua

itu hanya kebodohan yang teramat bodoh

sebagai manusia yang memiliki akal,

rasanya aku bukan manusia yang pandai memanfaatkan apa yang telah tuhan ciptakan

hatiku lebih bisu dari mulutku

wajah bingung seakan menjadi ciri khasku

ya, lelah yang tergores

penat yang mengiringi

lebih sering menjadi teman setia

propaganda kekhawatiran tak jua dapat terelakkan

bermandi puing kecemasan

dalam hidup terkungkung penyesalan

bagaimana keadaan setelahnya

aku,

harus belajar berdiri lagi

tanpa pegangan, dan tanpa penyangga

aku harus belajar berdiri lagi

kali ini, benar-benar diatas kaki sendiri

tanpa alas kaki

tanpa batu pijakkan berdiri

aku harus belajar berdiri lagi

tak peduli berapa waktu yang ku makan nanti

setidakknya,

ini ikhtiarku untuk hidupku

aku harus BERDIRIi, dalam sepi

hingga suatu saat nanti

denyut nadi, tak lagi menemani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar