Seseorang, masihkah kau ingat saat itu
Kala kita bertemu kau tersenyum dan menegur lembut
Sempat kita selami hangatnya perbincangan sesaat
Di payungi dahan pohon yang rindang
Dan angin sepoi tak ingin ketinggalan menyaksikannya
Seseorang, masihkah kau ingat saat itu
Kala tubuh kecil, dihantui rasa dingin
Saat aku kelingkungan mencari perlindungan
Kau datang dengan si hijau ditanganmu
Mengerti mengapa tak kau berikan langsung si hijau padaku
Karna begitu banyak pasang mata berada disana
Menyebar seirama di sudut-sudut tempat pertemuan
Menunggu perintah selanjutnya
Dari kejauhan aku memandang tanpa pernah merasa bosan
Kau yang telah membelangakiku
Meninggalkan aku dengan mereka yang masih menunggu perintah selanjutnya
Cepat ku ambil si hijau, dari orang yang kau titipkan
Cepat ku simpan, agar tak ada yang sadar kalau itu si hijau milikmu
Cepat ku kirimkan pesan singkat, tanda terima kasihku
Seseorang, masihkah kau ingat saat itu
Senyummu yang mengantarku pada sebuah perjalanan
Pesan singkatmu berisi doa agar selamat sampai tujuan
Dan si hijau yang mewakili tuk menjaga dari dingin yang menghantui
Si hijaumu sungguh sangat hangat
Hingga kulupa kalau udara sekitar bagai didalam kulkas
Aku terlelap dalam dibalik si hijaumu
Seseorang, masih kah kau ingat saat itu
Seharusnya si hijau menemani perjalananmu
Perjalanan menerjang hujan untuk sampai ketempat tujuan
Bukan perjalananku…!
Seseorang, masihkah kau ingat saat itu
Senyum wajahmu menyambut kedatanganku
Saat kukembalikan sihijau padamu
Berulang kali ku ucap terima kasih
Untuk si hijau yang kau pinjamkan padaku
Kau tahu seseorang, ada rasa bersalah dalam diriku
Saat ku tahu kau sakit
Mengapa harus kupinjam si hijaumu, bukan si hijau yang lain?
Mengapa pula kau pinjamkan si hijaumu?
Padahal kau tahu, perjalananmu membutuhkan si hijau itu
Seseorang, masihkah kau ingat semua cerita itu…?
242599 – Jakarta 14:12
( 20 – 12 – 2009)