Minggu, 29 Agustus 2010

air mata

Saat ingin lari
kenangan memelukku erta
Semua begitu dekat, mereka sigap
Tak memberikan celah untukku melompat
Kenangan bodoh
Kau lepaskan aku saat rindu

Rindu mengoyak
melumpuhkan syaraf kesendirian
Aku teringat sepasang mata basah
ku sentuhkan tangan nakalku di wajahnya
menghapuskan goresan air mata

Bercerita di tengah malam
berteman hujan yang tak kunjung reda
hai, mata, ayolah terpejam
cukup sudah bermain dengan kata
ini sudah malam
Fajarkan segera menjelang
Istirahatkan hatimu
untuk masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar