Senin, 16 Mei 2011

Sisi Langit yang Lain (1)

banyak pasang mata yang telah terkatup, jahu dari pelukan bunda, relakan hati jua pikiran. Gores lelah, jenuh hadir jadi peluh. Penaku masih menari. Jutaan kata melayang belum dikandagkan pada kertas lepas identitas. Seringkali hadirkan tawa antara kantuk yang meraja, sejenak terjaga kemudian terkatup pula akhirnya.
Ada yang memutar-mutar tubuhnya atau sekedar membalik resah kanan-kiri sepotong diri. Ada deru nafas memburu, bersahutan dengan derik jangkrik yang mungkin sedang kedinginan di luar sana. Titah do'a tutup hariku, tapi di luar sana sepintas kudengar roda berputar menghantam kerikil-kerikil jalan. Kujadikan satu nada aluna kesemua waktu tiap detik yang kujaga.
Selamat malam, Cinta, pudarnya ku rengkuh jauh. Terangnya dalam masa kenang. Bintar antarkan harapan tiap lembar do'a untuk semesta.

Catatan Tsurayya
Sukabumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar